Published On:Wednesday, June 20, 2012
Posted by PD
Mantan Ajudan Aat Diperiksa
CILEGON-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih gencar melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap saksi untuk tersangka mantan Walikota Cilegon Tb Aat Syafa’at dalam perkara pembangunan tiang pancang Dermaga Pelabuhan Kubangsari, Ciwandan. Kemarin (18/6), giliran mantan ajudan Aat, Rizki Budi Mustika, yang diperiksa penyidik KPK. Budi menjalani pemeriksaan sekira pukul 10.00 WIB. Budi menjadi ajudan Aat pada periode 2006-2010.Selain mantan ajudan Aat, dua saksi lain yakni bendahara PT Bakaraya Utama, subkontraktor pemenang tender PT Galih Medan Perkasa yakni Nana Sutrisna, dan pihak rekanan dari PT Mangku Putra Ahmad Yusuf diagendakan menjalani pemeriksaan. Namun kedua saksi ini mangkir dari panggilan lembaga superbodi tersebut tanpa alasan yang jelas.Juru bicara KPK Johan Budi Silalahi mengatakan, hingga pukul 15.00 WIB kemarin, dua saksi atas nama Nana dan Yusuf tidak hadir tanpa alasan. “Dua saksi mangkir. Untuk Budi diperiksa sejak pukul 10.00,” ujar Budi yang diubungi Radar Banten melalui telepon seluler, Senin (18/6).Sejauh ini, kata Johan, masih mengagendakan pemeriksaan saksi-saksi untuk Aat. Namun apakah akan meminta keterangan Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi, Johan mengatakan, belum mengetahui. “Kalau soal itu saya tidak tahu,” jelasnya.KPK, tambah Johan, belum lagi mengagendakan pemeriksaan Aat lantaran pertimbangan kondisi kesehatan. “Kondisinya masih belum pulih kok,” jelasnya.Kuasa hukum Aat, Maqdir Ismail yang dikonfirmasi mengatakan bahwa kondisi kliennya tidak stabil. “Kadang terlihat sehat tapi sewaktu-waktu kondisinya ngedrop,” katanya.Hingga kini, ujarnya, Aat masih menunggu untuk menjalani operasi lanjutan terkait penyakit penyempitan pembuluh jantung. Operasi akan dilakukan jika tim dokter dari Rumah Sakit (RS) Harapan Kita sudah siap. “Sekarang masih menunggu kesiapan dokter dan kesiapan Pak Aat,” ungkapnya.Diketahui bahwa pembangunan tiang pancang Dermaga Pelabuhan Kubangsari dilakukan pada 2010 dengan alokasi anggaran senilai Rp 50 miliar. Pemkot Cilegon melalui APBD 2010 mengalokasikan Rp 30 miliar pada pembangunan tahap pertama. Tambahan anggaran kembali dikucurkan pada APBD Perubahan senilai Rp 20 miliar untuk pengerjaan tahap kedua. Pembangunan dikerjakan oleh PT Galih Medan Perkasa (GMP) sebagai pemenang tender. PT GMP dinyatakan sebagai pemenang tender karena mendapat nilai tertinggi dalam evaluasi administrasi dan teknis terhadap 240 peserta lelang pembangunan Pelabuhan Kubangsari yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). PT GMP memiliki pengalaman membangun Dermaga III Pelabuhan Merak pada 2003. (Radar Banten)