Published On:Monday, June 18, 2012
Posted by PD
MMS Naikkan Biaya Rekonstruksi Untuk Tingkatkan Layanan
Serang (KB) PT Marga Mandala Sakti (MMS), perusahaan pengelola Jalan Tol Tangerang - Merak menaikkan biaya rekonstruksi dari semula Rp765 miliar menjadi Rp900 miliar untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan.”Perbaikan di beberapa ruas menggunakan teknologi yang lebih mahal sehingga membuat biaya rehabilitasi mengalami kenaikkan,” kata Presiden Direktur PT Marga Mandala Sakti, Wiwiek D. Santoso dalam acara media gathering di Serang, Kamis.Teknologi itu memungkinkan beton jalan dapat kering dan dilewati dalam waktu tujuh hari saja, sedangkan dengan teknologi biasa membutuhkan waktu 28 hari.”Kalau pekerjaan pembetonan dapat selesai lebih cepat maka akan memperkecil gangguan lalulintas selama masa pekerjaan,” ujar Wiwiek.Hal senada juga dikemukakan Direktur Teknik dan Operasi MMS Sunarto Sastrowiyoto. Dia mengatakan, dengan teknologi baru ini membuat pelaksanaan pekerjaan rekonstruksi jalan tol sepanjang 72,45 kilometer dapat selesai lebih cepat dari jadwal semula, tahun 2014 menjadi tahun 2012.Dia mengatakan, MMS melaksanakan pekerjaan di atas standar kualitas yang ditetapkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). “Kalau pakai standar BPJT maka slab yang retak cukup ditambal, tetapi kita ganti semua yang retak-retak,” ujar Sunarto.Bahkan agar pekerjaan dapat cepat, beton yang rusak-rusak itu tidak sekedar diperbaiki tetapi kita lapis dengan beton baru dengan ketebalan 23 centimeter, ujar Sunarto.Wiwiek mengatakan, investasi yang ditanamkan MMS sangat besar untuk rehabilitasi sehingga kita tidak main-main karena tanggungjawabnya kepada pemegang saham dan masyarakat.Lebih jauh Wiwiek mengatakan, Tol Tangerang - Merak akan menuntaskan proses rekonstruksi dengan melaksanakan pengaspalan ulang sepanjang 73 kilometer, baik di jalur utama 54 kilometer maupun di jalan akses dan simpang susun 19 kilometer.”Kalau pekerjaan rekonstruksi selesai, maka selanjutnya MMS tinggal melaksanakan pemeliharaan jalan berkala maupun rutin sesuai standar yang berlaku,” ujar dia.Wiwiek mengatakan, untuk mengurangi gangguan pada pengguna jalan maka pekerjaan pengaspalan dilaksanakan pada malam hari yakni mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 5.00 WIB.Selain perbaikan jalan, Wiwiek mengatakan, MMS juga melanjutkan pemasangan pagar pembatas menggunakan kawat baja (wire rope) dan guard rail sepanjang 16 kilometer, penambahan gardu transaksi di gerbang Cikupa dan Balaraja Barat, pembangunan variable message sign di kilometer 72 arah Jakarta dan kilometer 60 arah Merak, pemasangan 20 kamera CCTV.Wiwiek mengatakan, dengan penambahan kamera CCTV maka pengguna jalan tidak akan merasa sendiri karena petugas akan siap memantau 24 jam non stop, serta memberikan bantuan apabila diperlukan.MMS dalam acara tersebut juga memperkenalkan satu unit kendaraan evakuasi jenis truk type P420CB-8×4 berkapasitas 12.000 cc yang mampu mengangkat beban kendaraan sampai 35 ton, untuk melengkapi kendaraan evakuasi lainnya yang sudah ada.Ketua Dewan Transportasi Provinsi Banten, Nana A. Saftarie mengatakan, MMS dapat menjalin kerja sama dengan Pemprov Banten dalam upaya menertibkan kendaraan yang mengangkut beban muatan di atas ketentuan.Dia mengatakan, selama ini kendaraan dengan muatan lebih itu menjadi penyumbang terjadinya kecelakaan, disini perlu ada ketegasan dari Kepolisian maupun pengelola jalan tol.Wiwiek mengatakan, MMS telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan timbangan kendaraan, tanpa harus berhenti kita sudah mengetahui berapa sebenarnya muatan kendaraan tersebut.”Sebagai tahap awal kita hanya ingin mendata kendaraan yang lewat Tol Tangerang - Merak ini rata-rata beratnya berapa. Kalau soal penindakan akan diserahkan kepada Kepolisian (PJR),” ujar Wiwiek.(ant-tim-one)